yaitumemperbesar diameter silinder dengan cara di korter dan mengganti piston dengan ukuran yang lebih besar sesuai dengan standar pabrik. pabrikan sepeda motor biasanya menyediakan 4 piston oversize dari piston standar yaitu OS 25, OS 50, OS 75, OS 100, untuk lebih jelas simak contoh dibawah ini. Carapemilihan relacement rod dan washer Setelah mengukur diameter silinder dengan jangka sorong / vernier caliper lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,25 atau 0,75 mm Jika lebih kecil dari 0,25 tidak perlu penambahan washer, jika lebih dari 0,25 tetapi kurang dari 0,75 ditambah washer Ukuran 0,5 mm Jawabannya= 0,785 x ( 58 mm x 58 mm ) x 57,9 mm. = 152898,8. Untuk bisa menjadi hitungan cc, maka hasil nya dibagi dengan 1000. Dan jadinya adalah 152,8 cc. 2. Stroke Up. Selanjutnya jika motor nya tetap sama yakni honda vario 125 dengan ukuran bore dan stroke asli 52,4 mm x 57,9 mm, namun dilakukan Stroke Up. Vay Tiền Nhanh. Halo sobat, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Kali ini saya membagikan artikel mengenai Piston pada mesin kendaraan, khususnya pada mesin sepeda adanya postingan ini saya harap bisa menambah wawasan bagi kalian dan saya sendiri. Ok langsung saja ya simak di bawah Pemeriksaan Silinder Blok dan Piston Kit1. Periksa Dinding pistonDinding Silinder blokJika ada goresan lurus ke atas pada bagian piston maupun dinding silinder maka gantilah silinder blok dan piston kitnya satu tidak ada goresan atau baret parah cobalah lakukan langkah ke dua PengukuranUkurlah kelonggaran piston dengan silinder bloka. Ukurlah diameter silinder blok "C" dengan alat yang namanya Bore Gauge.Catatan Pengukuran diameter silinder blok "C" dengan cara silang, dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang dan ambil perhitungan rata-rata.Contoh b. Jika diluar spesifikasi, maka gantilah silinder blok dan piton kit satu Lakukan pengukuran pada diameter piston "D" "a" dengan alat yang namanya = mm inch adalah titik pengukuran dari bibir bawah pitonContoh Pada Yamaha Vixiond. Jika diluar spesifikasi maka lakukanlah penggantian pada piston kit satu Rumus perhitungan kelonggaran piston dengan dinding silinder jika diluar hasil pengukuran kelonggarannya di luar spesifikasi, maka lakukanlah penggantian blok silinder dan piston Memeriksa Ring Piston1. Ukur celah alur ring dengan ring piston, gunakan alat ukur yang namanya Feeler Gauge. Jika di luar spesifikasi maka lakukanlah penggantian ring piston satu set. Spesifikasinya lihat gambar di bawah.Catatan Sebelum melakukan pengukuran celah ring dengan ring piston sebaiknya bersihkan dulu kerak yang menempel pada bagian celah ring dan ring Pasang ring piston ke silinder blok, lalu ukur celah ring piston dengan feeler gauge.Catatan Ratakan posisi ring piston dengan menekannya pakai kepala piston. Lihat gambar di pengukuran di luar spesifikasi Lihat gambar di bawah, maka lakukanlah penggantian ring piston.Catatan Expander ring ring oli tidak dapat diukur. Jika celah ring pertama atas dan ring kedua melebihi spesifikasi maka gantilah satu set spesifikasi celahnya lihat gambar di bawah ini C. Memeriksa Pin Piston1. Jika pin piston berwarna biru terbaakar/aus maka gantilah pin pistonnya dan periksa sistem Ukur diameter luar pin piston "a", jika diluar spesifikasi lihat gambar di bawah maka lakukanlah Ukur juga diameter lubang pin pistonnya "b", jika di luar spesifikasi lihat gambar di bawah maka gantilah Perhitungan celah kelonggaran pin piston dengan lubang pin piston, jika diluar spesifikasi lihat gambar di bawah maka lakukanlah penggantian pin piston dan piston satu Pemasangan Ring Piston1. Posisi ringRing pertama / Top ring "1"Ring kedua / 2nd ring "2"Expander ring oli "3" Ring yang bentuknya keriting Rail ring oli bawah "4"Rail ring oli atas "5"Catatan a. Ring kompresi 1 AtasTugas ring ini adalah mencegah terjadinya kebocoran udara saat langkah kompresi serta menyalurkan panas yang diterima oleh kepala piston menuju dinding fungsi tersebut maka ring 1 ini pada umumnya memiliki profil sisi tepian luar yang rata dan sejajar dengan dinding silinder blok. Kalau diraba sisi luarnya masih terasa Ring kompresi 2Berfungsi sebagai pencegah kebocoran kompresi udara jika ada udara yang bocor melalui ring kompresi 1. Dengan adanya ring kompresi kedua ini maka kebocoran bisa itu ring kompresi ke 2 ini juga berfungsi untuk menyapu serta membersihkan oli yang ada di dinding silinder blok agar tidak masuk ke ruang profil dari ring kompresi 2 ini memili sisi tepian luar yang sudutnya meruncing/tirus. Di mana pemasangan sudut tirus nya ini di pasang di bagian saya basanya berpatokan pada warna sama tanda saja untuk membedakan ring kompresi 1 dan kaian ketahui juga, kalau semisal kalian salah pasang ring kompresinya maka besar kemungkinan kompresi mesin akan berubah bahkan tidak ada, sehingga mesin susah hidup bahkan tidak mau saya pernah menemui di satria FU Karbu yang posisi ring kompresi nya tidak pas mesin jadi kayak hilang kompresi dan susah hidup. Emang sih mesin FU ini rada sensitif, bocor sedikit saja kompresinya maka mesin susah Posisi ujung ring pistonUntuk sudut pemasangan ringnya kalian bisa simak gambar di bawah a. Ring pertama / Top ringb. Expander ring olic. Rail ring oli atasd. Rail ring oli bawahe. Ring kedua / 2nd ringA . Sisi lubang buangE. Posisi Off Set Pin PistonOff set piston itu adalah di mana posisi sumbu silinder dengan posisi sumbu poros engkol tidak mana fungsi adanya off set piston ini adalah untuk meningkatkan Torsi dan mengurangi gaya gesek piston dengan dinding silinder saat langkah mengetahui posisi off set pistonnya kalian bisa menggunakan jangka sorong untuk mengukurnya. Kalau diukur dengan jangka sorong, maka nilai bibir piston ke pin piston itu nilainya lebih besar posisi Exhaust Knalpot dari pada posisi intake Masuk Liat gambar di bawah.Catatan Jika pemasangan piston terbalik atau off set pin pistonnya terbalik maka arah gaya geseknya akan berlawanan, besar kemungkinan mesin akan rontok, loss power dan over telitilah dalam Cara Mengetahui Posisi In dan Ex pada PistonJika kalian tidak mempunyai jangka sorong untuk mengukur posisi off set piston, maka kalian bisa liat tanda yang sudah disediakan di piston piston memiliki posisi tanda yang berbeda - beda untuk menentukan posisi In dan Ex. Untuk lebih jelasnya simak uraian di bawah Tanda Titik oTanda titik pada permukaan piston ini mengarah ke posisi lubang Ex buang Liat gambar.Tanda titik bulat ini pada umumnya bisa kalian temui pada mesin Yamaha Jupiter MX Old, New, MX king, Vixion Series, R15 Series, Nmax Series, Aerox Series dan Tanda PanahJika pada permukaan piston ada tanda panahnya, maka tanda tersebut menujukan arah ke lubang Ex atau Tanda INKalau ada tanda IN pada piston maka posisikan IN itu mengarah ke lubang Intake Masuk.AtauSekian dulu ya artikelnya, semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada salah kata dan tulisan saya mohon do'a dan dukungannya agar blog ini makin berkembang. AamiinBaca juga Pemeriksaan Sensor Engine Coolant Temperature ECTPemeriksaan Sensor EOT pada Motor Honda PGM FIDiagram Kelistrikan Honda Supra 125 PGM FIJalur Soket ECU Yamaha Vixion Lama Kode 3C1Sistem FI pada Yamaha Vixion Old kode 3C1Kode Bearing atau Laher Berbagai MotorDaftar Kode V-Belt Motor Matic Honda Setidaknya ada tiga komponen yang diperiksa yaitu Pengukuran blok silinder Pengukuran piston Pengukuran ring piston. Tujuan dari pengukuran ini tidak lain adalah untuk menganalisa apakah piston masih bisa digunakan atau perlu diganti. Karena termasuk dalam barang teknik, maka kita harus melakukan technica measurement. Bagaimana caranya ? sebelumnya siapkan beberapa perlalatan sebagai berikut Vernier Caliper/jangka sorong Satu set Outside micrometer Micrometer holdertracker Outside micrometer yang kita gunakan harus memiliki skala pengukuran sesuai dengan diameter piston. Micrometer ada yang memiliki skala 0-25 mm, 25-50 mm, ada juga 50-75 mm. Untuk mengetahui mana micrometer yang cocok, terlebih dahulu kita ukur diameter piston menggunakan jangka sorong. Mengapa harus menggunakan micrometer ? dan tidak langsung menggunakan jangka sorong ? Hal ini dikarenakan ketelitian kedua benda ini memiliki ketelitian yang berbeda. Micrometer memiliki ketelitian mencapai 0,01 mm. Sehingga untuk menghitung diameter benda teknik, outside micrometer sangat dianjurkan. Langkah pertama yaitu dengan melakukan penyetelan outside micrometer. Cara menyetel Outside Micrometer Sebelum kita melakukan pengukuran diameter silinder, terlebih dahulu kita set micrometer yang akan kita gunakan. Langkah-langkahnya sebagai berikut ; 1. Letakan outside micrometer pada trakcer atau holder untuk menahannya. Lalu masukan alat bantu pentyetelan yang umumnya memiliki panjang 25 mm kedalam micrometer. Tempatkan diantara anfield dan spindle. 2. Putar rachet agar spindel bergerak menekan alat bantu penyetelan, hingga rachet berbunyi. Pastikan anda hanya memutar bagian rachet bukan bagian thimble. Karena akan membuat hasil pengukuran tidak akurat. 3. Setelah rachet berbunyi tandanya pengukuran sudah pas, kemudian putar lock untuk mengamankan pengukuran micrometer. 4. langkah terakhir yaitu dengan meluruskan skala pada sleeve dan thimble. Caranya dengan memutar sleev menggunakan alat seperti kunci yang disediakan di tiap satu set outside micrometer seperti gambar berikut. 5. Apabila kedua skala telah lurus, maka micrometer telah siap digunakan. Lepas alat batu penyetelan dengan memundurkan spindle. Ketika melepas pengukuran, anda boleh memutar bagian thimble. Karena ketika mengendorkan tidak merusak keakuratan pengukuran. Langkah Pengukuran Diameter Piston Sebelum melakukan pengukuran, pastikan anda telah menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Salah satu persiapan yang penting adalah menuiapkan catatan untuk menulis hasil pengukuran. Dalam sebuah piston akan kita ukur pada 6 posisi, yaitu sumbu Xa,b,c dan sumbu Ya,,b,c. Buat tabel seperti gambar dibawah. Selanjutnya, pastikan piston telah terbebas dari segala kotoran. Jika ada kerak bersihkan kerak tersebut menggunakan cairan pembersih karburator dengan bantuan sikat. Untuk mengukurnya ada 6 posisi yang perlu kita pahami terlebih dahulu, posisi itu terletak pada ; Mulailah mengukur dari posisi mana saja, misal pada posisi Xa. Maka persiapkan outside micrometer dengan meregangkan bagian spindle selebar mungkin agar piston bisa masuk sepenuhnya. Lakukan pengukuran seperti pada gambar dibawah ini, pastikan anda memutar bagian rachet saat mengencangkan ukuran. Dan jangan melibatkan thimble ketika mengencangkan. Img by Gerakan piston ke arah samping kiri dan kanan, ketika piston hanya bisa digerakan ke satu arah, maka pengukuran anda kurang center. Kendorkan spindle sedikit saja, lalu lakukan hal serupa. Jika piston dapat bergerak ke kiri kanan dengan agar sesak, maka pengukuran anda telah pas. Jangan lupa kunci micrometer agar pengukuran tidak berubah. Bacalah hasil pengukuran tersebut. Terakhir bacalah hasil pengukuran micrometer dan catat pada catatan yang telah kita siapkan. Bagaimana cara membacanya ? Bagi anda yang belum mengetahui cara membaca hasil pengukuran micrometer, bisa di simak pada artikel ini. Analisa Hasil Pengukuran Setelah kita melakukan pengukuran bukan berarti pekerjaan kita selesai, pengukuran hanya awal dari pekerjaan ini. Sementara untuk menentukan apakah piston masih baik atau perlu diganti, kita harus melakukan analisa. Pertama, hitung ketirusan piston Ketirusaan piston ada dua macam, yaitu ketirusan sumbu X dan ketirusan sumbu Y. Untuk menghitung ketirusan sumbu X anda cukup mencari selisih terbesar antara hasil pengukuran Xa, Xb dan Xc. Pada ketirusan sumbu Y juga sama, cari selisih terbesar Ya,Yb dan Yc. Kemudian bandingkan dengan limit ketirusan yang tertera pada technical specification book. Apabila melebihi limit maka piston sudah tidak standar dan perlu diganti. Kedua, hitung keovalan piston Keovalan adalah kondisi lingkar piston yang tidak sempurna. Keovalan piston ada tiga macam, yaitu keovalan titik a, titik b dan titik c. Untuk menghitung keovalan titik a, maka anda cukup mencari selisih antara hasil pengukuran Xa dengan Ya. Begitu pula dengan titik b dan titik c. Terakhir jangan lupa bandingkan dengan limit yang ada pada buku spesifikasinya. Jika semua telah rampung dikerjakan, maka anda mendapatkan kesimpulan apakah piston masih dalam keadaan baik atau perlu diganti. Jangan lupa untuk merapikan kembali peralatan yang kita gunakan dan bersihkan agar umur tools lebih awet. Sekian artikel singkat kita kali ini tentang cara mengukur diameter piston, semoga bisa membantu. Introduction The 'correct' Way to Measure a Cylinder Bore and Measure Cylinder Using Piston DiameterHi All, Purpose of this Instructable is to hopefully teach how to measure a cylinder and piston, the correct place to measure a piston and why you find the largest possible diameter. From my activities in many on-line motorcycle groups I've seen a number of people posting things are 'worn out' or wrong parts fitted because they can rock or move top of piston in cylinder bore after cylinder head has been removedThe piston and cylinder being measured are from a 1968 Suzuki T305 Suzuki also made a T250 which looked pretty much identical and a year later a T350 so make sure you have correct specificationsBefore making any decisions on parts, you will need the stock specifications, it's hard to judge clearances between parts when you don't know what exactly they should be so get service manual or technical data manualIn this case, the standard piston size is but it's also given as an inch size of operation ie, when engine is running the top of piston is exposed to full heat of combustion which is normally around 7~800f or higher. Aluminium has a very high expansion when heated so at running temperature the piston top expands to 'fill' the cylinder bore top of piston is probably averaging over 300f ? This is a two stroke two cycle motor, conduction removes heat from top to underside of piston and fresh charge helps cool it and prevent a 'melt down' mostlyPistons are machined so the largest mass of metal has room to expand and thinner sections which don't expand as much are different diameters. The sides of pistons where gudgeon piston pin fit, having more material then the thinner sections of skirt are also smaller than the 'nominal' diameter. It may be easier to picture a piston as being barrel shaped top to bottom and kind of 'pear' shaped looking down from top. The reasons are also linked to the way piston is 'pressed' into front or back of cylinder due to the connecting rod angle and direction of rotation of crankshaftStep 1 Measure the PistonAs previously stated, 'we' are looking for the largest diameter of the piston so in this case it is inverted and measuring point usually 5~10mm from base this particular bike uses 26mm from base of piston. Very surprisingly in view of age and mileage of bike the actual size of piston is in specification, and a few ten-thousandths of an inch I no longer have micrometer reading to 1/10,000" but it isn't really needed - most of the timeStep 2 Gather Material and Find a Flat Surface to Work On........My wife borrowed fold up workbench to paint house, although you may think she only painted work surface. You will need a pad and something to write with as your going to make multiple measurements at various points of cylinder. A couple of blocks of wood to hold cylinder off bench are also handy in my opinion Personally I prefer to measure cylinders from the top down but some people will invert them and measure from the bottom up as cylinder is inverted your still going from top to bottomThe wood is needed because the cylinder spigot protrudes through cylinder and makes it unstable on a 'small base', much easier to use the flat gasket face plus you can measure close to bottom of cylinder without gauge contacting bench and messing up readingsStep 3 Some Measuring Equipment and Set Up Bore GaugeTo accurately make measurements you will need some specialty measuring equipment, in this case, 'cheap' micrometer and bore gauge I've had and used expensive ones, these do the same job To set up bore gauge, you need to know size of bore or size of piston. In this case I had piston which was still in specification so didn't re-set micrometer plus it will give a direct reading of the actual clearance between cylinder and piston. actual piston size closer to bore gauge has a range of only measuring in ten-thousandths of inch. The contact end of gauge is about 2" long so a contact tip is needed to reach the tip is for bore so gauge will be compressed at least nicely within rangeThe pictures show the disassembled head with contact tip and nut then assembled in between micrometer anvils The top cover of bore gauge box has soft foam lining, from experience I've found the easiest most convenient way to set gauge or 'hold' micrometer is just sit it on the foam. The flare from flash pretty much obscures the secondary dial slightly above and to right of '4' It is important as it tells how many full revolutions the primary dial with long pointer has made. Picture of gauge set at 'zero' wasn't too difficult to take as I didn't have to worry about sliding out of micrometer anvils I know, it's 'off by 1/10,000", actual setting is majority of video's or tutorials will tell you to use a micrometer stand but I've found it really difficult to keep gauge contact points between micrometer anvils, the contacts are rounded and about 3/32", the micrometer anvils, 1/4" diameter. The hardened/carbide faces don't want to stay in place it is possible but why make life deliberately difficult?Step 4 Taking Measurements.................The bore gauge doesn't take direct measurements, that is to say, it doesn't tell you the actual bore size, you need a little bit of math later it does do is compare the size it was set at to the hole know gauge is set to piston size and will be taking measurements at top of cylinder 'side to side' and 'front to back' getting a reading of the actual piston clearance. Max allowable is around after that things start breaking up very quicklyJust so you know where you are, it's common practice to measure as X and Y, the X is side to side, the Y is front to back. Your also measuring from the top to the bottom, ABC, Top Mid Bot, etc whatever floats your boat From the numbers, it's easy to see that the top of cylinder is close to danger zone, the middle is well into catastrophic failure region and the bottom has 'strange' numbers which are actually easily back to piston measurement, the sides of piston are removed for gas to flow through transfer ports remember, it's a two stroke -picture of side of piston There isn't anything to wear the cylinder so it's most likely the was the standard clearance when bike was made..................... but.............. the pistons show no wear so they have probably been swapped for new ones and bores may possibly have been honed for new rings will 'bed in' meaning original clearance was less than ???If anyone wants to do the math, just add the clearances to the piston size of or 4 or 5 ten thousandths of inch, take your pick from micrometer picture - LOL to get actual bore sizeStep 5 And So.............................. Setting Up for the Next Section - Honing Cylinders OversizeWith the numbers in and from many years experience, the motor would have had a catastrophic failure first time it was run hard, piston rattling around would have broken off the bottom part and possible damaged other componentsMade a DIY honing tank from old storage tub and scrap I had laying around.

cara ukur diameter piston